Senin, 28 Maret 2011

Komite Pemilihan Siapkan Kongres PSSI

Minggu, 27 Maret 2011 - 19:22 WIB
| More
Komite Pemilihan Siapkan Kongres PSSI PEKANBARU – (Pos Kota) – Komite Pemilihan (KP) segera bekerja untuk menyiapkan berbagai hal menjelang Kongres PSSI, 29 April mendatang. Sebelum itu, pimpinan kolektif sidang Kongres PSSI yang digelar di Hotel Premiere Pekanbaru, 26 Maret lalu, akan melaporkan hasil kongres tersebut kepada Sekjen PSSI Nugraha Besoes.
Hal itu diuangkapkan Usman Pakaubun, anggota Komite Pemilihan (KP) serta salah salah satu pimpinan klolektif Kogres PSSI, kepada wartawan di Pekanbaru, Minggu (27/3) siang. Persoalan apakah PSSI mau menerima pimpinan kolektif tersebut atau tidak, Usman mengatakan, “Itu tidak jadi soal.”
Sesampai di Jakarta, KP akan bekerja untuk menyiapkan Kongres berikutnya pada 29 April nanti, yang tempatnya belum ditentukan. Usman Pakaubun yang juga didampingi Ketua Umum Persiwa Wamena, John Banua dan Aven Heleno dari Persigo Gorontalo, mengatakan, pihaknya sudah melaporkan hasil dan kronologis Kongres PSSI di Pekanbaru kepada FIFA, termasuk terpilihnya tujuh anggota KP dan lima anggota Komisi Banding (KB).
Ketika ditanya apakah FIFA mengakui hasil Kongres Pekanbaru? “Pengakuan FIFA soal kedua, yang terpenting adalah pengakuan dari masyarakat dan pemerintah,” kata Usman Pakaubuan yang sehari-hari menjabat Sekum Pengprov PSSI Papua.
Seperti diberitakan, Kongres PSSI Pekanbaru memilih tujuh anggota KP, yakni Harbiansyah Hanafi, Ketua Umum Persisam Samarinda terpilih menjadi Ketua Komite Pemilihan, Sedangkan Wisnu Wardana terpilih sebagai Wakil Ketua Umum, Hadriyandra sebagai Sekretaris. Anggotanya Dirk Soplanit, M. Yasin, Usman Pakaubun, dan Erizal Anwar.
Ketujuh orang itulah yang bakal memverifikasi bakal calon anggota Komite Eksekutif PSSI periode 2011-2015, 29 April mendatang. Sedangkan dari Komite Banding, Ahmad Riyadh dipilih menjadi Ketua, Umuh Muchtar wakil Ketua dan Rio Dinamore Anggota. Sedangkan Dr. Muhdar dan Abdullah Palla dipercaya sebagai anggota pengganti.
Usman Pakaubun juga menegaskan, Kongres PSSI Pekanbaru bukan dilaksanakan oleh Komite Penyelamat Persepakbolaan Nasional (KPPN), tetapi oleh anggota PSSI yang memiliki suara. Dia juga menjelaskan bahwa tidak terjadi kerusuhan dalam Kongres PSSI.
Namun dia mengakui terjadi aksi saling dorong dengan petugas Polisi yang menghalangi anggota PSSI masuk ke ruang sidang. Tapi setelah dibolehkan masuk, semua terkendali. Mengenai anggota TNI yang ada di sana, dimaksudkan untuk mengamankan kongres karena sebelumnya di sana sudah banyak preman-preman dari organisasi tertentu.
Bahkan, kata Usman, peserta Kongres PSSI menunggu pengurus PSSI untuk hadir dalam kongres tersebut. Tapi, setelah ditunggu lebih dari dua jam, Kongres yang diikuti 78 dari 100 pemilik suara dilanjutkan tanpa pengurus PSSI hingga terpilihnya anggota KP maupun anggota KB.
Duta Besar RI untuk Swiss Djoko Susilo melalui pesan singkatnya (SMS) kepada wartawan, bersedia memfasilitasi penyelenggara Kongres PSSI Pekanbaru untuk bertemu dengan Presiden FIFA Sepp Blatter. “Saya siap memfasilitasi penyelenggara kongres untuk bertemu dengan FIFA,” kata Djoko dalam pesan singkatnya.
Sekjen PSSI Nugraha Besoes menilai, pelaksanaan Kongres PSSI dicampuri pihak ketiga. “PSSI memaparkan yang terjadi kepada perwakilan AFC dan FIFA mengenai situasi kongres, ini menyangkut masalah keselamatan. Kongres tidak bisa dilanjutkan karena ada campur tangan dari pihak luar, kalian tahu sendirilah siapa pihak ketiga itu,” kata dia.
Seperti diberitakan, Kongres PSSI yang sedianya dibuka Ketua Umum PSSI Nurdin Halid, terpaksa digelar tanpa pengurus PSSI. Pasalnya, 78 dari 100 pemilik suara mengambil alih sidang setelah pengurus PSSI tidak hadir dalam kongres.Padahal, angota PSSI menunggu kehadiran pengurus PSSI untuk membuka sidang, tetapi yang terjadi PSSI mengumumkan kepada media bahwa kongres dibatalkan.
Menjadi pertanyaan mengapa tidak diumumkan kepada anggota PSSI yang ada dalam kongres. Menurut John Banua, hal itu sengaja dilakukan PSSI karena dukungan terhadap mereka tidak lagi sesolid dulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar