Minggu, 03 April 2011

Talking Tawanan Suku Pedalaman Kalimantan

Pada perang dunia ke dua, tiga pesawat Belanda jatuh di Kalimantan. Ketiga pilot itupun akhirnya disandera oleh warga setempat yang ternyata adalah suku pedalaman. Kebetulan orang-orang tersebut adalah kanibal. Mengetahui hal tersebut, ketiga pilot yg takut
tersebut memohon agar tidak dibunuh.

Maka kepala suku setempat berkata, "Jika kalian semua masih mau hidup, kalian harus pergi ke hutan dan bawa kembali sepuluh buah yang jenisnya sama. Tapi kalian hanya mendapatkan waktu tiga jam!"

Dengan sangat cepat ketiga pilot itupun akhirnya lari ke hutan untuk mencari buah-buahan.

Setelah dua jam pilot pertama pun akhirnya datang membawa sepuluh buah apel.

Kepala Suku: "Baik kamu telah membawa 10 buah apel. Sekarang masukkan semua apel itu melalui lobang pantat kamu satu persatu. Kalau kamu
merintih, atau membuat suara, kamu akan saya potong-potong jadi sate!"

Dengan perlahan-lahan sang pilot mencoba memasukkan apel pertama tanpa merintih. Dengan penuh perjuangan dan ketahanan akhirnya apel pertama bisa dia masukkan. Namun di apel yg ke dua ia tidak bisa menahan sakit, sehingga merintih. Dengan kejam sang kepala suku
memenggal kepala si pilot.

Pilot kedua datang membawa 10 buah lengkeng. Dan kepala suku memeberikan instruksi yg sama kepada sang pilot. Dalam hati pilot tersebut mengatakan: "Kalo cuma lengkeng sih gampang!"

Dan memang betul. Satu lengkeng masuk, dua lengkeng, tiga lengkeng... tapi pada saat ia memasukkan lengkeng yg ke sepuluh sang
kepala suku tiba-tiba memenggal kepalanya. Mengapa?

Karena ketika saat hampir semua lengkeng hampir dimasukkan ke dalam lobang pantat si pilot. tiba-tiba dia tertawa dan semua lengkeng yg aku
sudah masukkan keluar semua. Pilot itu tertawa karena melihat pilot ketiga membawa duren!